Rabu, 17 November 2010

Penomeran Pada Kemasan (Sudah amankah botol yang kita pakai??)

Suasana Kota  yang sangat  terik, seakan memaksa kita untuk selalu aware dengan kondisi badan kita. Salah satunya terhadap konsumsi minuman. Karena jika hal ini tidak kita perhatikan, pasti tubuh akan kekurangan cairan, bahkan berdampak dehidrasi.
Seringkali saya lihat di busway, bus umum, ataupun angkot. Setiap orang pasti membawa air minum. Dengan maksud irit, bawa air dari rumah dan memanfaatkan botol-botol bekas air mineral, atau botol lainnya sebagai wadah.
Saya jadi ingat dengan pertanyaan teman saya yang melirik botol saya yang imut. Dia menanyakan perihal kode angka yang tertera di bawah botol. Dia mulai bertanya tentang maksud tujuan penomeran botol itu. Apakah maksud dari angka tersebut, dan apa ada hubungannya dengan  bahan yang disimpan serta hubungannya dengan kesehatan pastinya.
Perbincangan saya dengan kawan saya ini, setidaknya menjadi bahan representative jika sebagian masyarakat belum tahu betul arti dari penggunaan bahan/wadah yang berbahan plastic pada umumnya. Sehingga saya sangat ingin berbagi kepada teman-teman semua tentang KEMASAN yang berbahan dasar  plastic ini. Sehingga kita bias memilah dan tahu, mana  yang aman dan berbahaya, serta aplikasi di keseharian kita.
Jenis penomeran yang sering kita temukan pada kemasan sebenarnya mempunyai maksud yang baik. Sehingga kita tidak menggunakan sembarangan. Apa saja jenis penomeran itu? Ini dia jabarannya.

1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) ;Kemasan plastik ini diberi label atau kode angka “1 dalam segitiga. Kode ini biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih, transparan, tembus pandang seperti botol air minuman kemasan, minyak goreng, selai peanutbutter, kecap, dan sambal.
Kemasan dengan kode ini direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan dipakai untuk menyimpan air hangat apalagi panas. Karena jika sering dipakai akan mengakibatkan polimer pada botol tersebut meleleh dan mengeluarkan senyawa yang bersifat karsinogenik. Yaitu semacam zat yang dapat menyebabkan penyakit kanker dalam jangka panjang. Beneran loh, bukannya kantong kering.
  
2. HDPE (high density polyethylene);  Plastik dengan label angka “2 dalam segitiga. Biasanya dipakai buat botol susu yang berwarna putih susu, Tupperware, gallon air minum, kursi lipat,dll.HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
Namu kemasan ini hanya direkomendasikan  untuk sekali pemakaian karena proses pelepasan senyawa antimoni trioksida akan terus meningkat seiring waktu.


3. V atau PVC (polyvinyl chloride); Kemasan plastik berlabel angka “3 dalam segitiga. Plastik berbahan PVC (polyvinyl chloride). Merupakan plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik  ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.
Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. Dimana PVC (polyvinyl chloride)
berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.Jadi lebih baik teman-teman menghindari kemasan jenis ini untuk wadah makanan.


4. LDPE (low density polyethylene);  Plastik jenis ini mempunyai kode angka “4 dalam segitiga. Kemasan plalstik berbahan LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek.
Barang-barang dengan kode ini dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang ini bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.



5. PP (polypropylene); Kemasan ini berlabel angka “5 dalam segitiga. Kemasan berbahan PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama sebagai tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum (termasuk botol minum untuk bayi).
Karakteristik kemasan plastik dari bahan polypropylene adalah transparan yang tidak jernih atau berawan tapi tembus cahaya, serta tahan terhadap bahan kimia, panas dan minyak.


6. PS (polystyrene); Kemasan ini berlabel angka 06 dalam segitiga dan biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Oleh karena itu lebih baik dihindari karena di beberapa Negara bagian seperti di Amerika dan China melarang pemakaian bahan ini.




7. Other; Kemasan ini berlabel angka 7 dalam segitiga.
Kemasan plastik ini biasanya terbuat dari SAN (styrene acrylonitrile),  ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate), dan Nylon. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.

SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. PC (Polycarbonate) dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula.


SAN dan ABS dapat digunakan untuk tempat makanan. Sehingga aman digunakan untuk tempat minum,dll. Sedangkan PC dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Oleh karena itu dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman.

Dengan mengenal arti kode atau label pada kemasan plastik, kita jadi tahu dalam memilih dan menggunakan plastik sesuai kebutuhan sehingga mampu menimalisir sampah dan dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan. 

Oke deh teman-teman, selamat mencari-cari kode dibawah botol atau plastik-plastik. Buat orang tua juga harus aware dengan alat dan makanan yang dipakai anak-anak, karena mereka masih elum tahu dan sensitif dengan hal ini, tapi bisa sedikit demi sedikit diberi pemahaman. 

(ilham fathi,dari segala sumber)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar